Mengenal Bawang Bombay, Jenis dan Khasiatnya
3 minute read
Bawang bombay atau dalam bahasa Latin memiliki nama Allium Cepa Linnaeus merupakan salah satu tanaman tertua di dunia dalam kelas hortikultura. Tanaman ini tumbuh subur di Asia, khususnya di Asia Tengah dan digunakan sebagai bumbu penyedap masakan. Hal ini karena bawang bombay mempunyai aroma yang khas. Sehingga, bisa meningkatkan citarasa masakan dan mampu merangsang selera makan.
Sebagai bumbu masakan awalnya bawang bombay hanya diolah menggunakan cara dicincang, diiris, ditumbuk atau dipotong-potong secara kasar. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan di dunia kuliner kini bawang bombay diolah menjadi bubuk dan mengisi pasar internasional.
Klasifikasi Tumbuhan
Menurut Sutarmi (1986), para ahli botani memasukan tanaman bawang bombay dengan klasifikasi sebagai berikut :
- Divisio : Spermatophyta
- Klas : Angiospermae
- Sub Klas : Monokotiledon
- Famili : Liliaceae
- Genus : Allium
- Spesies : Allium cepa Linnaeus
Nama Lain
Menurut Shrestha (2004), tumbuhan bawang bombay memiliki penyebutan atau nama lain yang cukup beranekaragam. Seperti, Allium Asculentum Salisb, Allium Porrum Cepa Rehb. Bahkan di beberapa daerah bawang bombay memiliki penyebutan sendiri. Misalnya, Shallot di China, Hom Yai di Thailand dan di India Piya j.
Jenis
Bawang bombay dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan intensitas cahaya matahari. Jenis-jenis tersebut antara lain :
1. Varietas hari pendek
Ada beberapa macam yang temasuk dalam varietas hari pendek ini, antara lain White Creole, Yellow Bermuda dan White Bermuda.
2. Varietas hari sedang
Pada varietas hari sedang terdapat beberapa macam, antara lain Crystal Grano, San Yoaquin dan California Early Red.
3. Varietas hari panjang
Sedangnya pada varietas hari panjang hanya terdapat dua macam, yaitu Yellow Globe dan Silver King.
Pada varietas hari pendek tanaman bawang bombay memerlukan penyinaran matahari yang relatif singkat, sekitar 12 jam sehari. Agar bawang bombay pada varietas panjang memiliki hasil yang memuaskan maka maka memerlukan waktu penyinaran matahari cukup lama, sekitar 14 jam. Sedangkan pada varietas hari sedang memerlukan penyinaran tidak kurang dari 12 jam dan tidak lebih dari 14 jam.
Morfologi
Bentuk bawang bombay bermacam-macam. Ada yang bulat, bulat panjang, bulat pipih, pipih dan lonjong. Sedangkan ukurannya sendiri lebih besar dan tebal dibandingkan dengan keluarga Allium lainnya. Bagian luarnya dilapisi kulit berwarna coklat dan jika dikupas maka bagian dalamnya akan terlihat berwarna putih kekuningan.
Bawang bombay memiliki akar berjenis serabut dengan daun berwarna hijau tua berbentuk pipa agak pipih atau memanjang setengah bulat. Batangnya merupakan pelepah yang saling membungkus dan bunganya merupakan bunga majemuk berbentuk bulat dilengkapi dengan tangkai besar. Sedangkan bijinya berwarna hitam terletak di bagian tangkai.
Habitat
Asia Tengah (Palestina) menjadi habitat asal Bawang Bombay sebelum kemudian menjamur ke seluruh daratan Eropa dan India. Di Indonesia ada satu tempat yang sangat cocok ditanami bawang bombay, tepatnya di tanah Karo (Sumatera Utara).
Tempat yang memiliki ketinggian sekitar 200 meter dari permukaan laut (dpl) ini dijadikan sebagai percobaan budidaya penanaman bawang bombay. Hasilnya sangat memuaskan dimana umbi tumbuh cukup besar dengan index perkembangan yang baik.
Kasiat dan Penggunaannya
Selain sebagai bumbu penyedap masakan bawang bombay juga memiliki banyak kasiat dan kegunaan. Dalam beberapa penelitian, bawang bombay berkhasiat mampu menurunkan kadar lemak dalam darah, meredakan pilek, memperbanyak keluarnya urin, menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah kanker, mencegah penyakit jantung koronen dan baik digunakan sebagai sumber antioksidan bagi tubuh.
Dalam penelitian yang dilakukan Wuryanti (2009) ditemukan kandungan ekstrak etanol pada bawang bombay. Ekstrak tersebut berguna sebagai antibakteri atau antioksidan serta antimutagenik terhadap bakteri Staphylococcus Aureu (gram positif) dan Pseudomonas Aeruginosa (gram negatif). Minyak astiri pada bawang bombay dapat menghambat bakteri Eschericia Coli sebesar 14,3 mm.
Kandungan Kimia
Senyawa yang terdapat pada bawang bombay beraneka ragam, seperti Flavonoid, Glikosida, Steroid, Saponin dan Tanin. Selain itu, ada beberapa nutrisi yang terkandung dalam bawang bombay, seperti Allisin, Asam Amino, Minyak Astiri, Vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), Vitamin C, Pospor, Kalsium dan zat besi yang bagus untuk kesehatan.
Post a Comment