-->

Mari Berjumpa Rintisan Mobil Masa Depan di IIMS 2020

Friday, April 08, 2022


Yuk temui sosok Careuh Bulan, sang mobil listrik karya tim Cimahi EV1 dari Politeknik TEDC Bandung Jurusan Otomasi Industri/Elektro pada Indonesia International Motor Show (IIMS) di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Bersama tujuh mobil listrik karya mahasiswa dari berbagai kampus di seluruh Indonesia, Careuh Bulan alias musang dalam Bahasa Sunda, akan berlaga dalam Formula Electric Student Championship (FESC) atau kompetisi mobil listrik formula E open wheel single seater bagi mahasiswa.

FESC adalah salah satu program yang diselenggarakan IIMS, festival otomotif terbesar di Indonesia. Ajang ini didukung Kementerian Riset, Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Perindustrian, Kementerian ESDM, serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Ajang FESC akan digelar dua hari pada 14-15 April, menjadi salah satu program dalam penyelenggaraan IIMS yang diselenggarakan sepanjang 9 hingga 19 April 2020.

Bukan cuma menampilkan mobil, motor serta produk otomotif paling mutakhir, program edukasi diusung IIMS dalam rangkaian kegiatan FESC. Penilaian juara didasarkan pemenuhan regulasi untuk memastikan keamanan hingga dynamic event atau adu cepat di arena di lintasan sepanjang 22 km. Mobil-mobil itu akan teruji akselerasi, skidpad, ketahanan serta efisiensi dalam konsumsi daya listrik.

Selain Politeknik TEDC, kampus yang akan berlaga dalam kompetisi tahunan ini adalah STT PLN Jakarta, UII Yogyakarta, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Telkom Bandung, Institut Teknologi Kalimantan, Universitas Pendidikan Indonesia serta Universitas Subang. Mereka akan berebut gelar juara yang tahun lalu direbut Institut Teknologi Negeri Yogyakarta (ITNY). Pada 2020, panitia tak mengikutsertakan ITNY untuk memberi kesempatan bertanding lebih kompetitif bagi kampus-kampus lain.

“Mobil kami berspesifikasi 2.000 watt dan 20 volt, berdimensi panjang 2.692 mm, lebar 1.300 mm serta tinggi 1.000mm, memiliki tiga tingkat kecepatan serta material body dari plat alumunium 0,8 mm. Tentu saja minim emisi karena tidak menggunakan bahan bakar fosil, namun juga cepat karena menggunakan motor BLDC 1.800/2.000 watt,” ujar Ilham Suryanto, anggota tim Cimahi EV1.

Optimis bisa menjadi juara umum pada 2020 setelah tahun lalu hanya meraih peringkat empat, Ilham percaya diri dengan aspek efisiensi Careuh Bulan, yang bukan cuma irit konsumsi listrik, namun juga ongkos pembuatan.

“Kami belajar banyak dari proses persiapan menuju IIMS 2020, karena secara teknis harus merealisasikan desain sesuai regulasi hingga non teknis, yaitu membuat dan menindaklanjuti proposal pencarian dana. Kami pun berlatih memperbaiki kesalahan di tahun sebelumnya serta memulai langkah berkontribusi untuk Indonesia yang lebih baik dengan menyumbang inovasi,
 kata Ilham yang menyatakan rangkaian perjuangan yang dilakukan menuju IIMS, sepadan dengan kesempatan meraih pengalaman berharga menampilkan karya di muka publik.
 

Optimisme Nogo dan Sinergi Braja

Optimisme serupa juga disuarakan Ryan Fakhri, dari tim TGK Brawijaya, Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang yang mengusung mobil listrik bernama Nogo Naresworo. “Kami membuat mobil balap openwheel yang memiliki penggerak utama motor listrik serta sistem suspensi fully independent.

Target kami menjadi juara umum, karena motor listrik Nogo sangat efisien,” ujar Ryan yang mengaku salah satu pembelajaran paling bermakna adalah proses mereka meriset teknik mengurangi waktu putaran hingga penyetelan kendaraan.

Ajang eksis mobil-mobil balap listrik Formula E karya mahasiswa di IIMS, kata Ryan, menjadi kesempatan edukasi bahwa selain berburu inovasi dan teknologi dari pabrikan-pabrikan otomotif, tak kalah pentingnya, pengunjung hirau pada energi alternatif yang akan menjadi harapan industri otomotif di masa depan.

Sementara, Agung Prasetya dari tim Brajamusti EVT, jurusan S1-Teknik Mesin STT-PLN Jakarta, dengan mobilnya, Braja Racing 2 yang menggunakan baterai lifepo4 48V mengunggulkan kekampuan melaju sekaligus stabilitas yang dihasilkan tekonologi aero dinamis. Ia lebih percaya diri karena 85% komponen Braja dibuat sendiri.

“Serunya ikut FESC IIMS adalah mengaplikasikan ilmu di perkuliahan dan di suasana kompetisi, kita juga mencari relasi sesama pengiat mobil listrik, belajar banyak dari tim lain. Sinergi seperti ini penting untuk mengantisipasi bahan bakar fosil yang akan habis dan emisi dari gas buang yang kian berbahaya. Riset mobil listrik di Indonesia diperlukan agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.”

Inovasi tak kalah keren akan ditampilkan mobil Kaliurang Unisi dari tim Ulil Albab Student Center, Jurusan Teknik Mesin Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Sultan Muhammad Daffa, anggota tim memaparkan kiprah timnya meriset sistem autonomous car serta telemetry berbasis IOT untuk mengetahui kondisi suhu dan kapasitas baterai saat digunakan jarak jauh. “Inovasi ini masih dalam tahap riset, apabila sudah selesai Insha Allah kami bawa ke IIMS 2020,” ujar Sultan.

Kaliurang juga punya sensor ultrasonik untuk membantu mobil saat mundur dengan mendeteksi jarak, speedometer layar sentuh, ergonomic steering ringan namun kokoh karena bahannya memakai fiber carbon, serta gearbox untuk mengatur akselerasi, yang diperkirakan kali pertama diterapkan di mobil listrik. “Berkompetisi pasti, tapi kami akan berlomba dengan sportif serta berbagi ilmu. Dari proses persiapan saja, kami sudah belajar tentang tanggung jawab serta seni bekerja dalam tim.”

Ninda Kurniad, juri teknis FESC serta Yanuar Anaba, Project Lead FESC IIMS 2020 memaparkan, terdapat tiga juri inti atau tim penilai yang akan mengukur kinerja para tim menciptakan objek dibidang otomotif dengan acuan regulasi internasional.

“Karya mereka nantinya diharapkan bisa berkontribusi untuk perkembangan riset dunia otomotif Indonesia dan pemanfaatan energi baru terbarukan. IIMS ingin menunjukkan karya anak-anak muda itu pada masyarakta, industri serta bagi peserta sendiri, FESC di IIMS 2020 bisa menjadi bekal berkompetisi secara global. Pada setiap tahun penyelenggaraan, diharapkan kualitas dan kuantitas peserta terus meningkat,” ujar Yanuar.


IIMS 2020 dan Covid-19

Sementara, terkait perkembangan kasus Covid-19 di global dan Indonesia, Yanuar menyatakan Dyandar Promosindo sebagai penyelenggara, mengutamakan keselamatan semua pihak. Namun hingga saat ini, timnya tetap bergelut dengan aneka persiapan FESC.

“Sejauh ini kami nyatakan Insha Allah aman dan semoga kondisi semakin membaik. Penyelenggara memaksimalkan penyediaan cairan pencuci tangan serta cek kesehatan berupa pemeriksaan suhu tubuh bagi panitia, tenant, exhibitor , peserta dan pengunjung serta menghadirkan tenaga medis,” ujar Yanuar.

Hingga Februari 2020, tercatat 20 Agen Pemegang Merek (APM) roda empat dan roda dua yang memastikan akan mengikuti IIMS 2020. Di antaranya, BMW, DFSK, Honda, Hyundai, Mazda, Mini, Mitsubishi, Nissan, Suzuki, Toyota, Wuling, dan satu merek lainnya. Sementara untuk merek sepeda motor ada Honda, Benelli, Electro, Kawasaki, Kymco, Royal Enfield, Viar, dan Yamaha.

Mari berharap pernyataan Ilham, kewaspadaan tidak menjadi kepanikan dan situasi yang kian kondusif bisa terwujud. “Kami dan tentunya seluruh masyarakat tentunya harus jaga kesehatan dengan meningkatkan daya tahan tubuh, tapi juga sembari berharap perjalanan belajar dan mengeksplorasi teknologi kami dengan si Careuh Bulan bisa terus berjalan!”